Jangan Bergantung pada BBM = Benar Benar Mahal

Mulai April nanti katanya ada wacana bahwa harga BBM di Indonesia akan naik, tergantung bagaimana DPR memutuskan. Berbagai macam respon berbeda muncul dari masyarakat kita, ada yang menolak, ada yang setuju bahkan ada yang acuh tak acuh. Wajar saja, saat ini kehidupan masyarakat kita bergantung pada BBM, maka jika harga dinaikkan akan berimbas pada melambungnya harga kebutuhan pokok. Ini tentu akan menciptakan permasalahan baru bagi kita, bagaimana bertahan di negeri mahal sedangkan penghasilan yang didapat tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup. Miris memang.

Saya justru memandang kenaikan harga BBM sebagai awal yang baik untuk membentuk kebiasaan masyarakat dlm penggunaannya. Walaupun saya juga tidak sepenuhnya mendukung kebijakan ini, krn di sisi lain akan byk masyarakat bawah yang dirugikan. Sekarang, apalagi yg bisa kita lakukan kalau BBM benar benar dinaikkan. Kita tidak usah sibuk berkoar koar lewat demonstrasi yang sia-sia. Lihat diri masing masing sajalah, bagaimana selama ini menggunakan BBM. Boros. Masyarakat dimanjakan oleh kemudahan yang kita dapat dari kendaraan pribadi yang skrg seperti menjamur. Pom pengisian BBM setiap hari penuh oleh kendaraan pribadi. Alasannya lebih praktis dan cepat.

Pemerintah dan masyarakat kita ini sama sama sombong, tidak mampu tetapi memaksakan diri untuk mampu. Berbeda dengan di negara negara kaya yang justru kehidupannya lebih sederhana. Saya pernah menulis ttg Jepang dan Belanda, dua negara ini bisa menjadi contoh dlm hal kebijakan transportasi yang tidak boros BBM. Entah bisa diasaptasi di Indonesia atau tidak, tapi mungkin akan sulit krn budaya boros memang sudah mengakar di negeri ini.

Soooo, mari kita mencari solusi agar tidak semakin terjepit keadaan dan menjadi huru hara serta jgn saling mencerca. Toh kalau BBM naik dan semua kebutuhan menjadi mahal, ubah saja gaya hidup kita. Atau demo saja pada pemerintah untuk membangun transportasi umum yang murah dan nyaman bagi masyarakat. Pasti nanti kenaikan BBM tidak akan membuat miskin…

*menunggu bom waktu negeriku kpn akan meledak 🙂

Suamiku :D

Saya selalu menunggunya, tidak sabar bertemu dengannya ketika jam sudah menunjukkan jadwal rutin dia pulang dari kantor. Saya merindukannya walaupun dia tipe orang yg jarang sekali mengungkapkan ‘cinta’, apalagi bersikap romantis, tapi saya bisa memahami karena itu sudah sifatnya. Lucu juga kalau orang seperti dia tiba2 bisa memperlakukan saya bak putri raja. Bisa2 yang ada malah komedi 😀

Hari hari saya di rumah rasanya sangat sepi kalau dia belum pulang. *Huhu. Masalahnya saya cuti dari semua kegiatan dan fulltime jadi ibu rumah tangga skrg, tapi setelah melahirkan nanti saya berencana meneruskan kuliah dan pgn bikin usaha kecil2an, itung2 untuk kegiatan dan lumayan juga kan nambah uang belanjaan (mental ibu ibu) :p. Saya jg harus bisa mengusahakan biaya2 tidak terduga di masa depan, buat calon anak saya nanti…

Suami saya tidak pernah mengeluh sedikit pun ketika harus mengantar saya kemana2, dengan perut besar karena lagi hamil. Menunggu antrian kontrol kehamilan tiap bulannya yg bisa berjam-jam lamanya. Membelikan apapun yang saya minta, maklum ibu hamil maunya macem2 aja. Hmmmm tapi dia ternyata lebih galak dari yg saya kenal sebelum menikah. Apalagi kalau saya sampai lupa terhadap suatu hal atau saya mengambil keputusan yg nggak tepat. Pasti jadi baweeeel mendadak.

*Saya mencintainya, dan smg cinta yg tidak lbh besar dari cinta saya kepada Tuhan, dan smg semua langkah2 yang sekarang kami pikul berdua selalu diridhai Tuhan…

Saya sadar suatu saat nanti akan banyak krikil bahkan batu besar yang menghalangi perjalanan kami, tetapi saya yakin semuanya akan mendewasakan …

*Semoga Tuhan selalu menjagamu :*

Reinkarnasi Menjadi Ibu

A mother understands what a child does not say (anonymous), ibu  tidak selalu bertanya ketika saya malas bercerita dan memilih masuk kamar daripada membahas masalah-masalah yang saya hadapi. Tapi hebatnya seorang ibu, adalah dia  tahu semua yang sedang saya alami tanpa saya ceritakan, entah itu kabar baik atau buruk. Tebakannya tepat seperti ilmu pasti, dengan gengsi terkadang saya mengelak mengakui bahwa itu benar. Entah dengan metode apa dia bisa tau, yang jelas ibu saya tidak mungkin seorang mentalis yang bisa menebak pikiran orang. Tapi itulah ibu saya. Dengan segala kesederhanaannya, saya tidak pernah berhenti mengaguminya.

***

Jika dikalkulasi berdasarkan usia nabi Muhammad, saya sudah menghabiskan hampir sepertiga masa usia, rasanya saya berlari begitu cepat. Belum habis mengingat kenangan-kenangan waktu kecil di masa lalu, ketika merengek ke ayah dan ibu meminta gula-gula,  tanpa terasa kini saya sudah sampai ke fase baru,  menjadi seorang ibu. Belajar menjadi sosok yang harus bisa jadi sahabat dan teladan anak-anaknya. Saya seringkali memejamkan mata sebentar, merasakan hadirnya makhluk Tuhan yang dititipkan di rahim saya. Saya bisa merasakannya bermain di duna amniotik nya yang hanya berbatas lapisan kulit dengan dunia amniotik yang sebenarnya.

Dia mengajarkan banyak hal yang membuat saya mendadak banyak berpikir bagaimana saya akan menjadi ibu sedangkan dewasa saja hal yang sulit saya capai. Saya ingat betul pernah membaca sebuah tweet ” Kedewasaan adalah proses bukan hasil sugesti, musti rela dibentuk melalui tantangan hidup”. Dan benar juga perasaan-perasaan seorang ibu terhadap anaknya akan muncul dengan sendirinya secara alami :).

Nanti, dia akan memanggil saya bunda, sama seperti saya memanggil ibu saya, ibu. Saya yakin semua orangtua di dunia ingin melakukan yang terbaik bagi anaknya.

*for Azimar

 

Review ‘Danur’ : Kisah tentang yang Tidak Terlihat

Akhir tahun 2011 lalu, saya sukses mengadopsi sebuah buku baru judulnya ‘Danur’. Penulisnya mbak Risa Saraswati , salah satu penyanyi cewek yang cukup famous di kalangan penggemar musik indie. Musiknya bernuansa gloom, menceritakan tentang dunia yang tidak bisa dilihat mata telanjang kita, kecuali mereka yang diberi anugerah indra keenam. Buat yang penasaran download aja albumnya ‘Story of Peter’ (maaf link nya nyari sendiri 🙂 , disitu ada sekitar 10 lagu ,  ada 2 yang jadi favorit saya Oh I Never Know dan Bilur… Gara-gara lagu-lagunya di album inilah akhirnya dia menuangkannnya di sebuah novel ‘Danur’, sebagian isi novelnya adalah cerita dari lagu di album Story of Peter, sebagian lainnya dari pengalaman dia dengan ‘yang tidak terlihat.’…

*******lets see cover book of danur

Pasti banyak dari kita yang awam dengan arti ‘Danur’, kata-katanya asing dan jarang sekali terdengar. Awalnya saya juga ngga ngerti apa sih Danur, sampai saya bolak balik tiap halaman di novel, ngga ada satu pun paragraf yang bisa menjelaskan arti danur, yang ada hanya sebuah judul ‘Danur Kasih’ , ceritanya ngga jauh-jauh dari kisah suram seorang wanita yang mati bunuh diri karena cinta… hmmm terdengar nggak nyaman dibaca ya. tapi memang semua cerita di novel risa ini menceritakan persahabatan Risa yang seorang ‘indigo’ nya bersama makhluk-makhluk yang tidak terlihat…

Oke kembali ke Danur… setelah mencari-cari lewat mbah google, ternyata saya menemukan arti Danur di homepage FB Risa :

…aku masih belia ketika akhirnya kelimanya pergi meninggalkanku sendiri ditengah bau Danur yang semakin mengusik hari-hariku. Kalian tahu apa itu Danur? Danur adalah air yang muncul dari jasad mahkluk hidup yang telah mati dan membusuk. Kututup penciumanku, kututup mataku, kututup hatiku untuk Danur-Danur baru yang muncul sepeninggal mereka.

*eehhh sebentar… kutipan ini ternyata ada juga di novelnya hal 180-181… (barusan cari lagi di bukunya, hehe)

Novel Danur terdiri dari beberapa scene kisah yang berbeda, tapi tetap tema utamanya adalah lima sahabat bule Risa (Peter, Hans, William, Hendrick, Jansen) yang menjadi awal mula perkenalannya dengan ‘dunia’ mereka ketika Risa masih kanak-kanak. Cerita antara Risa dan kelima sahabatnya terangkum di sebagian besar judul dalam novel ini yaitu Anjung Temayun, Berdecit Bersama hans dan Hendrick, Caping Wajah William, Menemukan Jarum dalam Jerami, dan masih ada beberapa judul lagi…

Bahasa di novel ini sederhana banget kok, memang ada beberapa istilah yang jarang terdengar tapi justru memberi bumbu pada gaya bahasanya, jadi lebih indah kata-katanya. Alur ceritanya mudah dipahami dan cocok untuk bacaan ringan sambil minum teh di waktu senggang, asal jangan malam hari, hororrrrr :p

Kutipan-Kutipan favorit saya novel ‘Danur’ :

“sama seperti kebanyakan orang, yang sebenarnya di balik sikap saling mengejek dan mencemooh, terdapat rasa yang biasanya mereka sebut sayang”

“Aku terlalu beruntung dilahirkan menjadi anak perempuan yang bisa berkomunikasi dengan mereka, tanpa rasa takut, dan akan keberadaan mereka”

” Musiklah yang diam-diam mampu mewakili segala prasaanku, emosi jiwa, rasa sakit, jeritan, hingga rasa sayangku terhadap kedua orangtuaku.”

“Aku percaya di balik sesuatu yang negatif pasti terdapat hal positif yang bisa kuambil…”

“Samantha… terimakasih telah membuatku sadar betapa beruntungnya hidupku jika dibandingkan dengan hidupmu. betapa seharusnya aku mensyukuri apa yang Tuhan beri padaku dan kasih sayang kedua orangtuaku yang begitu berlimpah”

“Terima kasih Tuhan, hidupku indah”

Oh ya katanya ini kisah nyata mbak Risa sendiri, yah percaya ngga percaya juga. Percaya lah hanya pada Tuhan, ngga bisa dipungkiri juga memang ada dunia lain yang ngga bisa kita lihat, semata-mata kuasa Tuhan, imani saja …

***

The Wedding, Nov 26, 2011

Barakallah

Album : Thank You Allah
Munsyid : Maher Zain
We’re here on this Special Day
Our hearts are full Of pleasure
A day that brings the two of you
Close Together
We’re gathered here to celebrate
A moment you’ll always treasure
We ask Allah to make your love
Last forever
Let’s raise our hands and make du’a
Like the prophet taught us
And with one voice let’s all
Say…say…say

(2X)
Barakallahu lakuma wa baraka
Alaikumaa wa jama’a bainakuma fii khaiiir

From now you’ll share all your joys
Through hardships,support each other
Together worshiping Allah
Seeking His Pleasure
We pray that He will feed your life
With Happiness and Blessings
And grant your Kids
who make your home filled with laughter
Let’s raise our hands and make du’a
Like the prophet taught us
And with one voice let’s all
Say…say…say

Barakallahu lakuma wa baraka
Alaikumaa wa jaama’a bainakuma fii khaiiir

Barakallah

Barakallahu lakuumwalanaa

Allah bariklawhuma
Allah Hadhum hubbahuma
Allah Solli wasallim a’la rasulillah
Allah tub’alaina
Allah irdha anna
Allah ihdhi khuthoona a’la sunnat nabiina
Let’s raise our hands and make du’a
Like the prophet taught us
And with one voice let’s all
Say…say…say

Barakallahu lakuma wa baraka
Alaikumaa wa jaama’a bainakuma fii khaiiir

 

thankyou Allah, You have sent him in to my life.....

Lagu nya maher zein barakallah kayanya pas banget sama suasana waktu itu, hmmm jangan ditanya rasanya deh, deg-degan banget. Bener juga kata orang, menikah itu butuh persiapan mental yang besar. Ngga cuma itu aja, persiapan menikah juga butuh waktu yang lumayan lama, kemarin aku sampai 2 bulan, itu udah termasuk singkat. Hmmmm tapi foto-foto pas di akad nikah belum ada nih, padahal itu momen paling mengharukan di antara semua prosesi pernikahan, nanti menyusul aja yaa :)…

oke!  Apa sih yang penting dalam sebuah pernikahan.  prosesnya panjang, dari mulai pacaran (aku & isnan pacaran slma  2 tahun ), trus memantapkan hati untuk menuju kehidupan selangkah lebih jauh, menentukan planning untuk membina rumah tangga ke depan nanti. Tapi satu yang paling penting adalah bagaimana kita bisa menerima orang lain dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Berjanji untuk saling menjaga dalam keadaan sesulit apapun. Usia pernikahanku dan suamiku memang baru sebulan. Masih dalam proses adaptasi untuk mengerti apa yang diingkinkan masing-masing dari kita. Wajar kalau agak sedikit kaget dengan kebiasaan suami yang ternyata jauuuh lebih parah malesnya dari yang kita bayangin, *hehe maaf ya beb… Tapi justru dari situ aku belajar, aku jadi tau kenapa ibu dulu di rumah suka marah – marah sama kebiasaanku.. Pokoknya sekarang jadi ngerti bgt apa yang dirasain sama ibuku…

Sekarang setelah jadi istri, aku jadi lebih sabar, jadi lebih menghargai ayah dan ibu di rumah. huhu thanks mom and dad for accompanying me :'(. Banyak sekali pelajaran yang bisa dipetik, dan menikah itu tidak lantas menghentikan langkah kita untuk meraih cita-cita.. Hmmmmm aku masih pengenlulus kuliaaah, hehehe. Sekarang sih ada yang jadi semangat, jadi ngga boleh males sampai jadi sarjana :D…

*1 month

about my wedding, now, im happy with you *isnan agung wirawan, forever and ever, insya Allah…

#2 jakarta cerita magang

Dua minggu di jakartaaaaaaaaaa

Hari ini sabtu – minggu libur magang , rasanya seneng banget , yang pasti ngga harus bangun pagi-pagi banget trus berjubel di busway, asli naik busway itu paling malesiiiiin. Hmmmm sebenernya jakarta menyenangkan, banyak tempat-tempat seru yang bisa didatengin, ngga bakal bosen deh kalo nyari tempat hiburan, cuma macetnya itu yang parah banget. Ngga tau deh jadi apa jakarta 5 tahun ke depan kalo budaya orang-orang kaya nya begini. bayangin aja satu mobil isinya cuma satu dua orang. udah gitu sekarang untuk kredit kendaraan syaratnya justru semakin gampang…

trussss solusinya? (jd ngomongin transportasi)

Pemerintah dong, harusnya memperbaiki sistem transportasi umum di jakarta. Di Tokyo misalnya, orang-orang disana lebih memilih kereta api untuk transportasi kerja dan kendaraan pribadi hanya dipakai di keadaan yang bener-bener penting banget. Kalo di Eropa coba liat di Amsterdam, banyak orang pake sepeda di sana. nah, Jakarta harusnya bisa belajar dari situ, tapiiiii masalahnya budaya masyarakat memang susah dirubah, apalagi orang-orang Indonesia. Haduuuuuuuh sooo complicated ..

Liat aja ini kondisi jalanan di Tokyo, Amsterdam dan Jakarta :

parkir sepeda di Amsterdam

pedestrian di Tokyooo

 

 

 

Nah, sekarang kita bisa ambil aja kesimpulannya, kondisi sebuah kota mencerminkan budaya masyarakatnya kan yaaa. sebagian besar suka show up…

Itu cerita dua minggu di jakarta, Selain macet yang bikin pusing, ada obatnya nih, magang di Bank Indonesia menyenangkan, orang-orang nya baik-baik banget, selalu mau berbagi ilmu.

Makasih banget ya untuk dua minggu jakarta, masih dua minggu lagi nih disini, moga-moga lebih baik deh nantinya kalo balik kesini lagi. Buru-buru pengen pulang ke jogja, lebih enak deh tinggal di kampung… 🙂

#1 jakarta: cerita magang

Perjalanan magang yang panjang antara jogja-jakarta, benar-benar menguras uang dan tenagaaaa. fiuh. Saya dan tiga sahabat (ata, ndika,lulu’) yang kebetulan keterima di Bank Indonesia Pusat di Jakarta akhirnya sampai juga di ibukota yang kejam ini. jakarta memang kejam, dan kami sudah membuktikannya… Kalo dibikin film perjalanankehidupan 4 anak manusia ke ibukota mungkin cocok juga *ngek.

Bayangkan!

Malam pertama yang seharusnya ditunggu-tunggu justru jadi sesuatu yang mengecewakan. sediiiiiih. Kami berangkat dengan hati riag dari stasiun Tugu di Jogja, diantar keluarga dan salam perpisahan mengantar kami berempat naik kereta. Sampai di gambir jam 6 sore dengan semangat kami menyambut kota Jakartaaaaaaaa tetapi sayangnya tidak  begitu sebaliknya. Perjalanan kami selanjutnya menuju tempat pakde saya yang tinggalnya di mampang, dansatu-satunya cara adalah naik taksi dari gambir ke mampang. Benar dugaan saya! macet abiiiiiiiz (kata pakde). Selama saya di jakarta baru kali ini ngrasain yang bener-bener parah banget. Gambir-Mampang Prapatan yang seharusnya 15 menit udah nyampe, ini dua jam!!!! gila deh jakarta!

first day :

tapi jakarta ngga selalu jahat kok, walaupun macet dimana-mana dan ngantri busway kaya mo ngantri raskin…. kita berhasil nyampe monas dengan selamaaat :), monas bersih dan rapi banget lho sekarang, salut banget deh sama pemerintah. terakhir kesana 2 tahun lalu, eh udah banyak berubah sekarang.

ini fotonya + satu lagi temen saya si daniel arie yang diimpor langsug dari solooo sebagai fotografer, hehehe

Saya telah Membaca Madre

Wow! Sejak memutuskan jatuh cinta sama tulisan-tulisan Dee, saya hampir tidak pernah dikecewakan. Mulai dari filosofi kopi yang pertama saya baca waktu sma, Supernova, rectoverso, perahu kertas daaaaaan terakhir  Madre. She has opened my wide mind, she always given me a new means of life. Dee selalu punya jiwa di setiap tulisan yang dilahirkannya, sampai membuat saya penasaran sebenarnya apa yang terjadi dengan pikirannya ketika menulis. Runtutan cerita yang tidak pernah bisa ditebak, she’s great!

Itu penulisnya… sekarang saya pengen bicara tentang sesuatu yang dilahirkannya, yang baru kemaren dibeli dan habis dibaca dalam waktu semalam. Pertemuan dan perkenalan yang singkat dengan MADRE.

Awalnya, saya agak ragu melihat tulisan di bawah judul “kumpulan cerita”, yahhh sedikit kecewa karena tadinya saya pikir itu semacam novel. Tapi yang namanya hati kecil dan hati yang lebih besar pasti ada konflik. Konflik batin. Kira-kira begini bunyinya “Beli nggak beli nggak beli nggak yaaaaaa”. Beli juga akhirnya, takut dihantui penasaran, heheh.

And then…. petualangan dimulai, petualangan batin dan pikiran…

Madre. Simpel banget, hanya menceritakan tukang bikin roti. Dari awal sampai akhir cerita isinya ya hanya seputar roti. Tapi bayangkan membacanya saja sudah membawa pikiran saya kemana-mana. Ke toko roti tuaaa yang bangkrut “Tan de Baker”, Pak Hadi, Tansen, daaaaaaan madre itu sendiri. Bagaimana perjuangan menemukan dan mempertahankan sejarah, saya jadi tersadar bahwa saya dan kamu, kita semua memiliki sejarahnya masing – masing. Suatu saat nanti kita akan sampai pada persimpangan akan dibawa kemana sejarah : dipertahankan atau mati.

Oiya tentang Madre….

Tidak ada yang menyangka bahwa madre adalah biang untuk membuat roti-roti Tan de Baker. Madre adalah campuran adonan tepung terigu dan ragi yang digunakan turun temurun, resep asli tan de Baker lah intinya. (Dri mana Dee bisa kepikiran bikin cerita pembuat roti ya)… Cerita Madre ini mengajarkan tentang bagaimana strategi marketing untuk menghidupkan kembali usaha yang turun temurun di tengah jaman yang serba modern, dengan tetap mempertahankan cita rasa asli nenek moyang. Sampai akhirya muncul orang-orang muda seperti Tansen dan Mei yang digambarkan membawa angin segar bagi perusahaan Tan de Bakker dengan ide-ide briliannya.

Cerita Dee pasti ngga jauh dari cerita cinta, yang ini kisahnya Tansen dan Mei, tapi Cuma sedikit aja, ga seru juga kalo ga ada bumbunya, haha kira2 begitulah yaa. Hampir sama kaya Perahu kertas “keenan dan kugy”. Si Tansen terpesona sama Mei karena perbedaan mereka, Tansen yang serba berantakan dan Mei yang serba terawat. Yang namanya cinta, mau ada jurang sedalam apapun yang memisahkan tetep lah ya diperjuangkan 😀

Selain Madre, masih ada tiga cerita yang panjang di buku ini. Have you ever, Guruji dan Menunggu Layang-Layang yang lebih banyak menceritakan tentang hubungan, setiap hubungan punya teori, makanya nggak heran di dalam ilmu komunikasi juga dikenal ‘teori hubungan’, dan teori itu nyata, nyata karena dipraktekkan, ditemui di kehidupan sehari-hari, komitmen misalnya yang menjadi tema di cerita menunggu layang-layang….

**Dee sukses banget bikin pengen makan roti yang pake biang madre, kalo di jogja mungkin roti “Djoen Muda” bisa jadi pilihan, tapi ngga tau masih ada apa nggak..

Sekiaaaan review Madre, selamat membaca yaa semoga sukses dan hidup kembali seperti Tan de Bakker!

Sembunyikan!

Hal yang wajar jika langit senja memuntahkan oranye yang berlebihan. Wajar karena nasib nya kali ini memang harus oranye, bukan semu kuning atau kelabu. Makhluk biasa tidak mampu mengubah apapun yang mestinya terjadi. Seperti kemampuan superku untuk menyembunyikan semua yang kuinginkan untuk disembunyikan. Kadang-kadang aku bicara dengan benda yg bening dan memantulkan diriku yang identik. Topiknya selalu benda-benda yang kusembunyikan dari makhluk serupa denganku. Ini nasibku, yang harus terus menyembunyikan segala yang kuinginkan untuk disembunyikan. Banyak sekali lama-lama menumpuk seperti bom waktu yang siap meledak jika kupencet tombol merahnya, tepat di bagian yang berdenyut. Aku lunglai sendiri, tidak ada seorangpun :(.

“Sembunyikan!” Teriakku

A Bugs Life

Ketika ingin mengeluhkan hidup, lihatlah bagaimana kehidupan semut-semut pekerja keras. Mereka menggunakan seluruh tenaganya untuk mengabdi pada kelompoknya, dari membangun sarang hingga mencari makan, bahkan menggendong pupa atau telurnya. Iya, itu hanya sekelompok semut yang mengajarkan pada manusia tentang kerja keras. Dan kita masih saja terus mengeluh pada ketidaksempurnaan. Bukankah Tuhan sudah mengatakan bahwa kita makhluk paling sempurna yang diciptakan. Tidak ada bandingan nya dengan semut. Sama sekali tidak sebanding.

Bersyukurlah